Motivation Blog !!

Gives you motivation every day

AKU AKAN MENGGENDONGMU SAMPAI MAUT MEMISAHKAN KITA

Malam itu, saat duduk berdua di meja makan,

Mario memegang tangan istrinya dan berkata,

"Istriku, aku ingin cerai denganmu."

Meggy tidak bereaksi, dan cuma berkata lirih, "Mengapa"

Mario tidak mau memberikan alasan. Ia tidak bisa mengatakan bahwa hatinya sudah tertambat oleh seorang gadis bernama Jane,

Kebisuan Mario membuatnya berang. Ia melempar sumpit dengan penuh amarah dan berteriak, "KAMU BUKAN LAKI-LAKI."

Malam yang panjang itu, Mario mendengar isak tangisnya. Di ruang tamu, Mario tidur dan kasihan padanya. Namun, sudah tidak cinta lagi, hanya rasa kasihan (bukan cinta).

Keesokan hari,

dengan berat hati Mario mengajukan surat cerai yang apabila disetujuinya, ia akan mendapatkan rumah dan 30% perusahaan.

Meggy merobek-robek kertas itu dan menangis dengan tersedu-sedu. Mario melihat istrinya dengan penuh kasihan. Telah 10 tahun mereka bersama dan Mario juga menyesal begitu lama mereka menghabiskan waktu dan energi membina rumah tangga dan akan menguap. Namun, Mario sangat, dan benar-benar cinta dengan Jane, sekretarisnya.

Keesokan paginya,

Meggy mengajukan syarat perceraian. Ia tidak mau kekayaan. Mario tertegun. Dia ingin waktu 1 bulan ke depan dimana mereka berusaha bersikap normal dan berpura-pura mesra seperti ketika baru menikah. Meggy mengatakan agar anak mereka yang sedang ujian negara tidak akan terganggu dengan perceraian tersebut. Satu bulan sudah cukup, katanya.

Mario kaget. Dia tidak minta kekayaan.

Dalam satu bulan tersebut, Mario diminta untuk menggendongnya dari ranjang ke pintu depan, persis seperti yang Mario lakukan saat mereka masih pengantin baru. Mario rasa Meggy sudah gila. Meggy menanda-tangani surat perjanjian dengannya bahwa ia tidak akan ingkar janji.

Agar perpisahan kelak berjalan lancar, Mario pun menyetujuinya.

Hari pertama,
Mario mulai menggendongnya dengan kedua tangan, dan mereka berdua sangat kikuk karena sudah lama tidak berdekatan meskipun serumah. Anak mereka mengekor dari belakang dan bertepuk-tangan dengan gembira dan berteriak, "Papa menggendong Mama."

Meggy berbisik mesra di telinga Mario, "Jangan pernah kasih tahu anak kita." Mario pun mengangguk dan melihat Meggy keluar pintu menunggu bus ke tempat kerja. Setelah itu, Mario sendirian menyetir mobil ke kantor.

Hari kedua,
Mereka berdua sudah agak terbiasa. Kepala Meggy berbaring di dada Mario. Tercium bau parfum dari busana tidur Meggy. Mario baru sadar, sudah sekian lama tidak memperhatikan istrinya. Meggy sudah tidak muda lagi. Ada keriput di wajah dan sudut matanya. Beberapa helai rambutnya ternyata sudah beruban. Beberapa saat Mario tertegun dan membayangkan apa yang telah dilakukan kepadanya.


Hari keempat ketika menggendongnya, Mario mulai merasa ada perasaan intim yang bangkit kembali. Ini adalah wanita yang telah memberikan kehidupannya selama bertahun-tahun menemaninya.

Hari kelima dan keenam, perasaan intim benar-benar bertambah kuat. Meggy berusaha memilih sebuah busana untuk dikenakan. Ia mengeluh karena semuanya kedodoran. Ternyata badannya semakin kurus. Perasaan sayang Mario kepadanya tiba-tiba muncul. .... Meggy telah memendam begitu banyak kepahitan dan kegalauan di dalam hati. Tanpa sadar Mario mengelus kepalanya.

Anak kami semakin senang dan setiap hari menunggu adegan menggendong tersebut. Baginya, melihat papa menggendong mama dengan mesra menjadi bagian penting dari hidupnya.

Meggy memeluk anak mereka dengan erat dan meneteskan air mata. Mario tidak sanggup melihat adegan itu. Dia takut berubah pikiran.


Pada hari terakhir, hari ke-30, Mario menggendongnya, memandangnya dan Meggy membalas dengan mesra. Istrinya semakin kurus. Mario menyalahkan diri sendiri karena telah menelantarkannya selama ini. Mario baru sadar, selama ini hidup mereka tidak intim.

Hari itu, Mario tergesa-gesa ke kantor, menemui Jane dan berkata,

"Maaf, Jane. Aku tidak jadi bercerai dengan istriku."

Jane melihat Mario dengan perasaan aneh dan menyentuh kening Mario untuk memeriksa apakah Mario sakit. Mario menceritakan semua kepadanya. Pernikahan mereka membosankan karena mereka tidak menghargai setiap momen hidup dan melakukan sesuatu sendiri-sendiri, ternyata bukan berarti dalam diri mereka sudah tidak ada cinta. Mario baru sadar, dulu sewaktu Mario begitu mesra menggendongnya saat hari pernikahan, ia seharusnya memeluk istrinya sampai maut memisahkan mereka.

Jane menampar Mario dan keluar dari kantor dengan air mata berlinang.

Sepulang dari kantor, Mario menyempatkan diri ke toko bunga, memesan bunga-bunga yang cantik dan warna-warni, dan menulis kata cinta di kartu bunga, "AKU AKAN MENGGENDONGMU SAMPAI MAUT MEMISAHKAN KITA. Hati Mario pun lega oleh perasaan cinta.

Mario cepar-cepat pulang dan segera masuk ke rumah dengan memegang bunga-bunga kasih. Mario naik ke lantai atas dan masuk ke kamar tidur.

Mario diam membisu, melihat Meggy tidur di tempat tidur tak bergerak dengan wajah pucat pasi. Karangan bunga terlepas dari tangan Mario dan jatuh ke lantai. Mario menggoyangnya. Ia tidak bergerak...dan juga tidak bernafas. Meggy yang dicintainya telah meninggal dunia.



Terpopuler

Sahabat Setia

Statistik

Page Rank