Motivation Blog !!

Gives you motivation every day

Ibu.... Aku Sayang Ibu...

Sejak kecil..
Sering aku menghujatmu dalam hati..
Kau ibu yang kejam menyakiti anak sendiri..
Kau suruh beres beres rumah seakan akan aku ini pembantu di rumah sendiri..

Sering aku berpikir dan berharap andaikan aku bisa memiliki ibu yang lain tidak ibu sepertimu..
Ibu yang tega menyuruh anaknya
Ibu yang tega membentak anaknya..

Tapi kini...

Saat aku sudah dewasa..
Aku paham apa arti semua itu..
Kau ingin kami belajar dari Usia dini
Kau ingin agar kami tak rapuh saat kami hidup sendiri, tanpa kamu lagi di sisi..

Ibu maafkan aku, sungguh penilainku padamu dulu
kini aku baru tau jawaban itu..

Terima kasih ibu, didikanmu keras sekeras kehidupan saat ini, jadi aku siap dengan segala apa yang terjadi itu karenamu IBU...

AKU SAYANG IBU :')


Satu Langkah Ke Depan

Tetaplah bergerak maju, sekalipun lambat. Karena dalam keadaan tetap bergerak, anda menciptakan kemajuan. Adalah jauh lebih baik bergerak maju, sekalipun pelan, daripada tidak bergerak sama sekali.

Dalam hidup kita sering merasa buntu hanya karena kita ingin mengambil satu langkah yang terlalu besar, langkah raksasa. Akibatnya, masalah kita jadi terlihat besar sekali, kompleks dan tak terselesaikan. Hasilnya, anda hanya termenung dan tidak bergerak.

Sabar dan coba mundur sebentar. Perhatikan tantangan anda. Tidakkah lebih memungkinkan bagi anda untuk mengambil langkah-langkah pendek terus menerus, ketimbang berusaha menelan semua masalah sekaligus. Satu langkah kecil demi satu langkah kecil, asalkan anda tidak berhenti, adalah cukup, karena anda masih memiliki hari esok dan masih ingin bergerak maju. Dan bukan berhenti.



**************************************************************
Kata Bijak Hari Ini.

Saya telah mempelajari kehidupan pria-pria besar dan wanita-wanita terkenal, dan saya menemukan bahwa mereka yang mencapai puncak keberhasilan adalah mereka yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang ada di hadapan mereka dengan segenap tenaga, semangat, dan kerja keras. (Harry S Truman)


Mempertaruhkan Hidup

Di depan para muridnya, seorang guru menceritakan pengalaman bertemu dengan seorang veteran prajurit mantan penerbang Perang Dunia II. Pada suatu hari, prajurit tersebut harus menerbangkan ratusan pekerja rodi dari Cina untuk menggarap proyek jalan lintas hutan di Myanmar.

Jarak tempuh penerbangan tersebut cukup jauh dan lama. Untuk menghilangkan kebosanan sekaligus memanfaatkan waktu luang, para pekerja itu bermain judi dengan kartu. Awalnya mereka bertaruh dengan uang dan harta yang melekat di badannya. Nah, semakin lama lantaran tidak ada lagi yang dipertaruhkan, mereka bertaruh dengan hidupnya. Yang kalah harus terjun ke luar pesawat tanpa menggunakan parasut. Bayangkan!

"Alangkah mengerikan dan kejamnya mereka!" teriak seorang murid mendengar cerita tersebut. "Memang, benar," jawab Guru, "Tapi dengan begitu justru permainan menjadi semakin asyik!"

Kemudian ia melanjutkan bicara, "Engkau baru bisa mensyukuri hidup bila pernah mempertaruhkannya."



*******************************************************
Kata Bijak Hari Ini.

Urusan kita dalam kehidupan ini bukanlah untuk mendahului 
orang lain, tetapi untuk melampaui diri kita sendiri, untuk 
memecahkan rekor kita sendiri, dan untuk melampaui hari 
kemarin dengan hari ini. 
(Stuart B.Johnson)



Merasakan Keindahan

Bukalah mata anda. Apa yang anda lihat...? Sekumpulan orang yang sibuk berjalan dan bergumam tak menentu...?

Lihatlah wajah mereka...? Wajah yang muram, ketus...? Raut muka yang curiga, atau bahkan tak berekspresi...?

Namun, tidakkah anda perhatikan, ada seseorang yang tersenyum kepada anda...?
Lihatlah sekali. Coba, lebih teliti kali ini, tidakkah anda melihat pohon-pohon yang melambai, menyampaikan salam kepada anda...?

Sekarang, konsentrasikan pendengaran anda. Apa yang anda simak? Keriuhan? Bisik-bisik dan pergunjingan? Orang dengan HP yang berjibaku dengan keberisikan? Orang yang mengumpat dan mencaci? Suara-suara radio yang memekakkan telinga? Tenang. Renungkan sejenak. Tidakkah anda menyimak, ada senandung doa dari burung-burung kecil, yang menyanyikan lagu pagi hari? Atau, sebuah irama dari serangga kecil yang membisikkan lagu tidur di kala malam?

Lalu, tarik nafas anda dalam-dalam. Ada aroma yang memualkan? Tenang. Hirup lagi lebih dalam. Berkonsentrasilah saat ini Tidakkah anda merasakan semerbak keharuman yang menyuburkan bunga-bunga?

Coba rasakan indera yang ada di kulit anda. Lembab? Udara yang penat? Tenang. Cobalah sekali lagi. Tidakkah anda pernah rasakan kesejukan yang membuat anda nyaman. Rasakanlah kesejukan udara dingin itu. Rasakan juga kehangatan udara yang hadir di saat terik. Rasakan, kehangatan matahari yang menyinari layaknya selimut malam.

Teman, akan selalu ada keindahan dalam setiap gerak kita. Selalu ada kesejukan dan kehangatan yang tercipta di sekitar kita. Fokuskan semua indera itu pada kebaikan. Dan anda akan merasakan keindahannya.



*****************************************
Kata Bijak Hari Ini

Dan bahwa setiap pengalaman mestilah dimasukkan ke 
dalam kehidupan, guna memperkaya kehidupan itu sendiri. 
Karena tiada kata akhir untuk belajar seperti juga tiada kata 
akhir untuk kehidupan. (Annemarie Schimmel)


Rasa Sebuah Ketulusan

Seorang teman karib menghampiri meja kerja anda, dan memungut sebatang pensil yang patah. Pintanya, "Boleh aku pinjam ini...?" Anda yang sibuk hanya menengok sekelebat dan berkata, "Ambil saja." Setelah itu anda lupa akan kejadian itu selamanya. Padahal bagi teman anda, pensil patah itu amat berharga demi pengerjaan tugasnya.

Tahukah anda bagaimana "rasa" sebuah ketulusan...? Setiap dari kita pasti pernah memberikan sesuatu dengan setulus murni. Namun, tidak banyak yang mampu memahaminya. Karena ketulusan bukanlah rasa, apalagi untuk dirasa-rasakan. Ketulusan adalah rasa yang tak terasa, sebagaimana anda menyilakan teman dekat anda mengambil pensil patah anda. Tiada setitik pun keberatan. Tiada setitik pun permintaan terima kasih. Tiada setitik pun rasa berjasa. Semuanya lenyap dalam ketulusan. Sayangnya tidak mudah bagi kita untuk memandang dunia ini seperti pensil patah itu. Sehingga selalu ada rasa keberatan atau berjasa saat kita saling berbagi. Sayangnya tidak mudah juga untuk bersibuk-sibuk pada keadaan diri sendiri, sehingga pensil patah pun tampak bagai pena emas. Jangan ingat-ingat perbuatan baik anda. Kebaikan yang anda letakkan dalam ingatan bagaikan debu yang tertiup angin.



****************************************
Wisdom Of The Day

Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang telah anda raih, 
namun kegagalan yang telah anda hadapi, dan 
keberanian yang membuat anda tetap 
berjuang melawan rintangan 
yang datang bertubi-tubi. 
(Orison Swett Marden)


Hukum Menabur Dan Menuai

Pada suatu hari seorang pemuda sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba ia mendengar jeritan minta tolong. Ternyata ia melihat seorang pemuda sebaya dengan dia sedang bergumul dengan lumpur yang mengambang, semakin bergerak malah semakin dalam ia terperosok. Pemuda yang pertama tadi hendak sekuat tenaga memberikan pertolongannya, dengan susah payah pemuda yang terperosok itu dapat di selamatkan. Pemuda yang pertama memapah pemuda yang terperosok ini pulang ke rumahnya.

Ternyata rumah si pemuda kedua sangat bagus, besar, megah, dan mewah... Ayah pemuda ini sangat berterima kasih atas pertolongan yang diberikan kepada anaknya, dan hendak memberikan uang, pemuda yang pertama ini menolak pemberian tersebut. la berkata bahwa sudah selayaknya sesama manusia menolong orang lain yang dalam kesusahan. Sejak kejadian ini mereka menjalin persahabatan.

Si pemuda pertama adalah seorang yang miskin, sedangkan si pemuda kedua adalah bangsawan yang kaya raya. Si pemuda yang miskin ini mempunyai cita-cita untuk menjadi dokter, namun ia tidak mempunyai biaya untuk kuliah. Tetapi, ada seorang yang murah hati, yaitu ayah dari pemuda bangsawan itu. la memberi beasiswa sampai akhirnya meraih gelar dokter.

Tahukah saudara nama pemuda miskin yang jadi dokter ini...?
Namanya ALEXANDER FLEMING, yang kemudian menemukan obat Penisilin. Si pemuda bangsawan masuk dinas militer dan dalam suatu tugas ke medan perang, ia terluka parah sehingga menyebabkan demam yang sangat tinggi karena infeksi. Pada waktu itu belum ada obat untuk infeksi serupa itu. Para dokter mendengar tentang penisilin penernuan Dr.Fleming dan mereka menyuntik dengan penisilin yang merupakan obat penemuan baru. Apa yang terjadi...? berangsur-angsur demam akibat infeksi itu reda dan si pemuda akhirnya sembuh !!

Tahukah saudara siapa nama pemuda itu ?
Namanya adalah WINSTON CHURCHIL. PM Inggris yang termasyhur itu. Dalam kisah ini kita dapat melihat hukum menabur dan menuai. Fleming menabur kebaikan, ia menuai kebaikan pula. Cita-citanya terkabul, ia menjadi dokter. Fleming menemukan penisilin yang akhimya menolong jiwa Churchil. Tidak sia-sia bukan beasiswa yang diberikan ayah Churchil.



**************************************
Wisdom Of The Day

Kebahagiaan tergantung pada apa yang dapat anda berikan, 
bukan pada apa yang dapat anda peroleh. 
(Mohandas Gandhi)


Hadiah

Bayangkan ada sebuah bank yang memberi anda pinjaman uang sejumlah Rp 86.400.- setiap paginya. Semua uang itu harus anda gunakan. Pada malam hari, bank akan menghapus sisa uang yang tidak anda gunakan selama sehari. Coba tebak, apa yang akan anda lakukan...? Tentu saja, menghabiskan semua uang pinjaman itu.

Setiap dari kita memiliki bank semacam itu: bernama WAKTU. Setiap pagi, ia akan memberi anda 86.400 detik. Pada malam harinya ia akan menghapus sisa waktu yang tidak anda gunakan untuk tujuan baik. Karena ia tidak memberikan sisa waktunya pada anda, la juga tidak memberikan waktu tambahan. Setiap hari ia akan membuka satu rekening baru untuk anda. Setiap malam ia akan menghanguskan yang tersisa. Jika anda tidak menggunakannya maka kerugian akan menimpa anda. Anda tidak bisa menariknya kembali. Juga, anda tidak bisa meminta "uang muka" untuk keesokan hari. Anda harus hidup di dalam simpanan hari ini. Maka dari itu, investasikanlah untuk kesehatan, kebahagiaan dan kesuksesan anda.

Jam terus berdetak. Gunakan waldu anda sebaik-baiknya.

Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN, tanyakan pada murid yang gagal kelas.
Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur.
Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan.
Agar tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada kekasih yang menunggu untuk bertemu.
Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat terbang.
Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan pada orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan.
Agar tahu pentingnya waktu SEMILIDETIK, tanyakan pada peraih medali perak Olimpiade.

Renungan:

Hargailah setiap waktu yang anda miliki. Dan ingatlah waktu tidaklah menunggu siapa-siapa.


*******************
Wisdom Of The Day

Sahabat paling baik dari kebenaran adalah waktu, musuhnya 
yang paling besar adalah prasangka, dan pengiringnya yang 
paling setia adalah kerendahan hati. 
(Caleb Charles Colton)


Sandal Kulit Sang Raja

Seorang Maharaja akan berkeliling negeri untuk melihat keadaan rakyatnya. la memutuskan untuk berjalan kaki saja. Baru beberapa meter berjalan di luar istana kakinya terluka karena terantuk batu. la berpikir, "Ternyata jalan-jalan di negeriku ini jelek sekali. Aku harus memperbaikinya."

Maharaja lalu memanggil seluruh menteri istana. la memerintahkan untuk melapisi seluruh jalan-jalan di negerinya dengan kulit sapi yang terbaik. Segera saja para menteri istana melakukan persiapan-persiapan. Mereka mengumpulkan sapi-sapi dari seluruh negeri.

Di tengah-tengah kesibukan yang luar biasa itu, datanglah seorang pertapa menghadap Maharaja. la berkata pada Maharaja, "Wahai Paduka, mengapa Paduka hendak membuat sekian banyak kulit sapi untuk melapisi jalan-jalan di negeri ini, padahal sesungguhnya yang Paduka perlukan hanyalah dua potong kulit sapi untuk melapisi telapak kaki Paduka saja."

Konon sejak itulah dunia menemukan kulit pelapis telapak kaki yang kita sebut "Sandal".


Renungan:

Ada pelajaran yang berharga dari cerita itu. Untuk membuat dunia menjadi tempat yang nyaman untuk hidup, kadangkala, kita harus mengubah cara pandang kita, hati kita, dan diri kita sendiri, dan bukan dengan jalan mengubah dunia itu.

Karena kita seringkali keliru dalam menafsirkan dunia. Dunia, dalam pikiran kita, kadang hanyalah suatu bentuk personal. Dunia, kita artikan sebagai milik kita sendiri, yang pemainnya adalah kita sendiri. Tak ada orang lain yang terlibat disana, sebab, seringkali dalam pandangan kita, dunia, adalah bayangan diri kita sendiri.

Ya, memang, jalan kehidupan yang kita tempuh masih terjal dan berbatu. Manakah yang kita pilih, melapisi setiap jalan itu dengan permadani berbulu agar kita tak pernah merasakan sakit, atau, melapisi hati kita dengan kulit pelapis, agar kita dapat bertahan melalui jalan-jalan itu...?



**************************************************
Wisdom Of The Day

Alam memberi kita satu lidah, akan tetapi memberi kita dua 
telinga, agar supaya kita dua kali lebih banyak mendengar 
daripada berbicara. (La Rouchefoucauld)


Hidup Adalah Pilihan

Ada 2 buah bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur. Bibit yang pertama berkata, "Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku dalam-dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari, dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku."

Dan bibit itu tumbuh, makin menjulang.

Bibit yang kedua bergumam. "Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah disana sangat gelap...? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang...? Tunasku ini pasti akan terkoyak.

Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba untuk memakannya...? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman."

Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.

Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua tadi, dan mencaploknya segera.

Renungan

Memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita jalani. Namun,seringkali kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan, dan kebimbangan-kebimbangan yang kita ciptakan sendiri. Kita kerap terbuai dengan alasan-alasan untuk tak mau melangkah tak mau menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan, maka, hadapilah itu dengan gagah. Dan karena hidup adalah pilihan, maka, pilihlah dengan bijak.



**********************************
Wisdom Of The Day

Jangan segan untuk mengulurkan tangan anda. Tetapi, 
jangan anda enggan untuk menjabat tangan orang lain yang 
datang pada anda. (Pope John XXIII)


Sahabat

Periksalah kembali persahabatan yang pernah anda rajut. Apakah masih terbentang di sana...? Atau anda telah melupakan-nya jauh sebelum ini. Bekerja keras dan meniti jalan karier bukan berarti memisahkan anda dari persahabatan. Beberapa orang mengatakan bahwa menjadi pernimpin itu berteman sepi: selalu mengerjakan apa pun sendiri. Memang pohon yang menjulang tinggi berdiri sendiri. Perdu yang rendah tumbuh bersemak-semak. Demikiankah hidup yang ingin anda jalani...? Bukan. Jangan kacaukan karier dengan kehidupan yang semestinya. Persahabatan merupakan bagian dari hidup anda. Binalah persahabatan. Anda akan merasakan betapa kayanya hidup anda. Berbagi kesedihan pada sahabat, mengurangi kesedihan. Berbagi kebahagiaan pada sahabat, memperkokoh kebahagiaan.

Orang bijak bilang bahwa sahabat adalah satu jiwa dalam tubuh yang berbeda. Dan sahabat anda yang terdekat adalah keluarga anda. Barangkali, itulah mengapa bersahabat meringankan beban anda, karena di dalam persahabatan tidak ada perhitungan. Di sana anda belajar menghindari hal-hal yang tidak anda setujui, dan senantiasa mencari hal-hal yang anda sepakati. Itu juga mengapa persahabatan adalah kekuatan. Sebagaimana kata pepatah, hidup tanpa teman, mati pun sendiri.


**********************************************
Wisdom Of The Day

Manusia yang paling lemah ialah orang yang tidak mampu 
mencari teman. Namun yang lebih lemah dari itu ialah 
orang yang mendapatkan banyak teman tetapi 
menyia-nyiakannya. 
(Ali bin Abu Thalib)


Jendela Rumah Sakit

Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang di antaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama satu jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan, tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunya yang ada di kamar itu.

Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas punggungnya.

Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan, dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan.

Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela di perbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah, pria ke dua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana.

"Di luar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yang indah. Itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga berwarnakan pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah."

Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan detil, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemandangan itu. Perasaannya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.

Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk didekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas. Meski pria yang ke dua tidak dapat mendengar suara parade itu, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata-kata yang indah.

Begitulah seterusnya, dari hari ke hari. Dan, satu minggu pun berlalu.

Suatu pagi, perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. la mendapati ternyata pria yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat lain untuk memindahkannya ke ruang jenazah. Kemudian pria yang kedua ini meminta pada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela itu. Perawat itu menuruti kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.

Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun la ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu. Betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata, jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG!!!

la berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu. Perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang buta bahkan tidak bisa melihat tembok sekalipun.

"Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup" kata perawat itu.

Renungan :

Kita percaya, setiap kata selalu bermakna bagi setiap orang yang mendengarnya. Setiap kata, adalah layaknya pemicu, yang mampu menelisik sisi terdalam hati manusia, dan membuat kita melakukan sesuatu. Kata-kata, akan selalu memacu dan memicu kita untuk menggerakkan setiap anggota tubuh kita, dalam berpikir, dan bertindak.

Kita percaya, dalam kata-kata, tersimpan kekuatan yang sangat kuat. Dan kita telah sama-sama melihatnya dalam cerita tadi. Kekuatan kata-kata, akan selalu hadir pada kita yang percaya.
Kita percaya, kata-kata yang santun, sopan, penuh dengan motivasi, bemilai dukungan, memberikan kontribusi positif dalam setiap langkah manusia. Ujaran-ujaran yang bersemangat, tutur kata yang membangun, selalu menghadirkan sisi terbaik dalam hidup kita. Ada hal-hal yang mempesona saat kita mampu memberikan kebahagiaan kepada orang lain. Menyampaikan keburukan, sebanding dengan setengah kemuraman, namun, menyampaikan kebahagiaan akan melipatgandakan kebahagiaan itu sendiri.



******************************
Wisdom Of The Day

Jika Anda membuat seseorang bahagia hari ini, Anda juga 
membuat dia berbahagia dua puluh tahun lagi, saat ia 
mengenang peristiwa itu. (Sydney Smith)


Kesempatan Terbaik

Kesempatan adalah waktu, karena ia hanya datang sekali. Kesempatan adalah peluang, karena anda dapat mengambil atau mengabaikannya. Kesempatan adalah keluasan, karena ia membuka jalan-jalan baru di masa depan. Di hadapan anda berjajar pintu-pintu kesempatan tak terhingga yang terbuka lebar. Anda hanya bisa memilih satu dan tak ada jalan kembali. Karenanya, putuskanlah yang terbaik bagi anda. Nasib tidak memihak pada siapa-siapa, melainkan pada keputusan anda.

Kata pepatah, matahari pagi takkan terbit dua kali untuk membangunkan orang yang tertidur nyenyak. Kesempatan pun takkan mengetuk dua kali agar anda mau membukakan pintu keputusan anda. Bila, toh ia datang lagi, ia menampakkan wajah yang berbeda. Dan, kesempatan terbaik yang anda miliki adalah hidup yang hanya sekali ini. Pergunakanlah bukan hanya sebaik-baiknya, namun yang terbaik-baiknya.


Nikmatilah Hidup Ini

Seberapa luas dunia yang anda ciptakan...? Banyak orang hanya memiliki dunia seluas meja tulisnya. Atau sepetak ruang kerjanya. Atau mungkin sebesar gedung kantornya saja. Pandanglah keluar. Tebarkan pandangan anda. Carilah ujung cakrawala. Nikmatilah cahaya matahari sore menemani perjalanan pulang anda ke rumah. Dunia anda jauh lebih luas dari yang anda sangka. Ruang yang tersedia bukan hanya antara rumah dan ruang kerja anda. Anda dianugerahi lautan, pegunungan, hutan, mata air dan berbagai keindahan alam lainnya. Sadarilah bahwa semua ini tak kalah berharganya. Karena itu, jangan sia-siakan waktu anda untuk tidak melebur dengan keindahan yang tiada tara. Jangan ragu untuk meninggalkan pekerjaan anda. Esok masih ada. Kecuali anda mau menyesal karena di saat pandangan anda telah lamur, anda baru tersadar akan keelokan alam ini.

Pekerjaan anda bisa menunggu. Namun umur anda takkan kembali. Waktu adalah anak panah yang melesat kencang. Anda tak mungkin mampu menghentikan atau melambatkannya. Selama waktu masih tersisa, tak perlu ragu untuk menikmati kehadiran anda di bumi ini. Ketika anda menyadari betapa berharganya itu semua, andapun menyadari betapa berharganya anda yang mungil ini di alam semesta yang maha luas ini. Kehadiran anda bagian dari alam ini. Hiduplah penuh keseimbangan.


Cangkir yang Cantik

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. "Lihat cangkir itu," kata si nenek kepada suaminya. "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara "Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak. Tetapi orang itu berkata "belum !" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang.

Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata "belum !"

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.

Wanita itu berkata "belum !" Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku la terus membakarku. Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

***************************
Renungan 

Seperti inilah Tuhan membentuk kita. Pada saat Tuhan membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara bagi-Nya untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan-Nya.

"Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai pencobaan, sebab Anda tahu bahwa ujian terhadap kita menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya Anda menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun."

Apabila Anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena Dia sedang membentuk Anda. Bentukan-bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai, Anda akan melihat betapa cantiknya Tuhan membentuk Anda.


Orang Yang Menghalangi Anda

Bagaimana bila ada seseorang sedemikian ngotot menghalangi anda mencapai sukses...?
Bagaimana bila orang itu juga yang selalu merintangi anda di setiap usaha....?
Bagaimana perasaan anda terhadap orang itu...?
Bagaimana kalau orang itu selalu muncul sambil membawa segudang alasan untuk menghalangi anda bertindak...?

Bagaimana kalau ternyata orang itu adalah anda sendiri...? Boleh jadi. Ada kemungkinan, diri sendiri adalah musuh terbesar anda dalam menghalangi sukses dan kegemilangan.

Pernahkah anda memergoki diri anda sendiri berkata "aku tidak mungkin melakukan itu"...? Tidakkah suara kecil itu juga yang selalu merintangi tujuan anda, dan membawa berjubel-jubel alasan bahwa ini-itu adalah mustahil...?

Keterbatasan yang anda miliki memang meminta anda untuk membatasi diri. Tetapi keputusan tetap di tangan anda. Suara kecil itu silahkan bicara apa saja.

Relakah anda dipenjara oleh keterbatasan...? Tentu tidak. Bayangkan apa yang dapat anda capai bila anda 100% mendukung diri anda sendiri.

Nah silahkan berhenti berkhayal, dan mulailah kehidupan.


Singkirkan Prasangka

Ketika anda memandang suatu persoalan, tanggalkan prasangka-prasangka. Prasangka itu bagaikan sepatu yang nyaman dipakai namun tak dapat digunakan untuk berjalan. la memberikan jawaban sebelum anda mengetahui pertanyaannya. Dan, seburuk-buruknya jawaban adalah bila anda tak paham akan masalahnya. Biarkan fakta yang tampak di hadapan anda terima apa adanya. Jangan biarkan prasangka menyeret anda ke ujung jalan yang lain. Mungkin anda merasa aman dengan prasangka anda, namun sebenarnya ia berbahaya di waktu yang panjang. Bila anda telah mampu melepaskan prasangka, anda menemukan pandangan yang lebih jernih, keberanian untuk mengatasi masalah dan jalan yang lebih lebar.

Bila anda mengenakan kacamata, maka yang melihat tetaplah mata anda. Bukan kacamata anda. Dan keadaan yang sebenarnya terjadi adalah apa yang berada di balik kacamata. Bukan yang terpantul pada cermin kacamata anda. Demikian pula halnya dengan diri anda, yang sesungguhnya melihat adalah hati anda melalui mata anda. Prasangka itu adalah debu-debu pikiran yang mengaburkan pandangan hati sehingga anda tak mampu melihat dengan baik. Usaplah prasangka sebagaimana anda menyingkirkan debu dari kacamata karena keinginan anda untuk melihat lebih jelas dan jernih lagi.


Sang Juara

Suatu ketika, ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, sebab, ini adalah babak final. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka memamerkan setiap mobil mainan yang dimiliki. Semuanya buatan sendiri, sebab, memang begitulah peraturannya.

Ada seorang anak bernama Mark. Mobilnya tak istimewa, namun ia termasuk dalam 4 anak yang masuk final. Dibanding semua lawannya, mobil Mark lah yang paling tak sempurna. Beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobil lainnya.

Yah, memang, mobil itu tak begitu menarik. Dengan kayu yang sederhana dan sedikit lampu kedip diatasnya tentu tak sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki mobil mainan lainnya. Namun, Mark bangga dengan itu semua, sebab, mobil itu buatan tangannya sendiri.

Tibalah saat yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan. Setiap anak mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mobil mereka kencang-kencang. Di setiap jalur lintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4 "pembalap" kecilnya. Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur terpisah diantaranya.

Namun, sesaat kemudian, Mark meminta waktu sebentar sebelum lomba dimulai. la tampak berkomat-kamit seperti sedang berdoa. Matanya terpejam, dengan tangan yang bertangkup memanjatkan doa. Lalu, semenit kemudian, ia berkata, "Ya, aku siap...!".

Dor. Tanda telah dimulai. Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil itu pun meluncur dengan cepat. Setiap orang bersorak-sorai, bersemangat, menjagokan mobilnya masing-masing. "Ayo..ayo...cepat..cepat. maju..maju", begitu teriak mereka. Ahha...sang pemenang harus ditentukan; tali lintasan finish pun telah terlambai. Dan, Mark lah pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu juga Mark, la berucap, dan berkomat-kamit lagi dalam hati. 'Terima kasih."

Saat pembagian piala tiba, Mark maju ke depan dengan bangga. Sebelum piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya. "Hai jagoan, kamu pasti tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang, bukan...?". Mark terdiam. "Bukan, Pak, bukan itu yang aku panjatkan" kata Mark.

la lalu melanjutkan, "Sepertinya, tak adil untuk meminta pada Tuhan untuk menolongmu mengalahkan orang lain. "Aku, hanya bermohon pada Tuhan, supaya aku tak menangis, jika aku kalah." Sernua hadirin terdiam mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk-tangan yang memenuhi ruangan.



Renungan

Anak-anak tampaknya lebih punya kebijaksanaan dibanding kita semua. Mark, tidaklah memohon pada Tuhan untuk menang dalam setiap ujian. Mark, tak memohon Tuhan untuk meluluskan dan mengatur setiap hasil yang ingin diraihnya. Anak itu juga tak meminta Tuhan mengabulkan semua harapannya. la tak berdoa untuk menang, dan menyakiti yang lainnya. Namun, Mark, memohon pada Tuhan, agar diberikan kekuatan saat menghadapi itu semua. la berdoa, agar diberikan kemuliaan, dan mau menyadari kekurangan dengan rasa bangga.

Mungkin, telah banyak waktu yang kita lakukan utuk berdoa pada Tuhan untuk mengabulkan setiap permintaan kita. Terlalu sering juga kita meminta Tuhan untuk menjadikan kita nomor satu, menjadi yang terbaik, menjadi pemenang dalam setiap ujian. Terlalu sering kita berdoa pada Tuhan, untuk menghalau setiap halangan dan cobaan yang ada di depan mata. Padahal, bukankah yang kita butuh adalah bimbingan-Nya, tuntunan-Nya, dan panduan-Nya....?

Kita, sering terlalu lemah untuk percaya bahwa kita kuat. Kita sering lupa, dan kita sering merasa cengeng dengan kehidupan ini. Tak adakah semangat perjuangan yang mau kita lalui...? Saya yakin, Tuhan memberikan kita ujian yang berat, bukan untuk membuat kita lemah, cengeng dan mudah menyerah. Sesungguhnya, Tuhan sedang menguji setiap hamba-Nya yang shaleh. (adapted from irfan-seeds)


Bagaimana Anda Mampu Kuat Bekerja

Bagaimana seseorang tahan berjam-jam bekerja seolah tak mengenal lelah...?
Apa pula rahasia pekerja rig lepas pantai yang meninggalkan anak istri bertarung dengan angin dan badai...?
Bagaimana juga dengan para petani, nelayan, kuli, sopir angkutan, pekerja berat yang tahan membanting tulang di tengah terik panas atau dingin malam...?
Kekuatan apa yang mendorong mereka begitu kuat secara fisik dan tangguh secara mental...?
Sedangkan di sudut sempit yang lain, banyak orang mengeluh karena persoalan yang tak lebih besar dari ujung kuku.

Kekuatan itu bernama cinta. Cinta yang melahirkan harapan dan pengabdian bagi kepada siapakah mereka mempersembahkan hasil kerja mereka; kepada keluarga nun jauh disana; kepada masyarakat banyak yang membutuhkan karya mereka; kepada alam yang mengasuh mereka; kepada masa depan kehidupan yang sejahtera; atau kepada hati tempat cinta itu mengalir.

Bila anda berkeluh kesah hanya karena harus memperpanjang waktu kerja anda beberapa jam saja, maka kenanglah punggung bungkuk seorang kakek yang menarik sampah kota ini. Beliau memiliki sesuatu yang ia cintai, yang kepadanya ia ulurkan kerja. Kepada beliau kita belajar tentang pengabdian atas nama cinta.


Batu Besar

Suatu hari seorang dosen sedang rnemberi kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat ia berdiri depan kelas dan berkata. "Okay, sekarang waktunya untuk quiz." Kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Kemudian ia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar sekepalan tangan. la mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember la bertanya pada kelas, "Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh...?"

Semua mahasiswa serentak berkata, "Ya!"

Dosen bertanya kembali, "Sungguhkah demikian...?" Kemudian.dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil. la menuangkan kerikil-kerikil itu ke dalam ember lalu mengocok-ngocok ember itu sehingga kerikil-kerikil itu turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu. Kemudian, sekali lagi ia bertanya pada kelas, "Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh...?"

Kali ini para mahasiswa terdiam. Seseorang menjawab, "Mungkin tidak."

"Bagus sekali," sahut dosen. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil. Sekali lagi, ia bertanya pada kelas. "Baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh...?"

"Belum..!" sahut seluruh kelas.

Sekali lagi ia berkata, "Bagus Bagus sekali." Kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke bibir ember. Lalu ia menoleh ke kelas dan bertanya. "Tahukah kalian apa maksud illustrasi ini...?"

Seorang mahasiswa dengan semangat mengacungkan jari dan berkata, "Maksudnya adalah tak peduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga maka pasti kita bisa mengerjakannya."

"Oh, bukan," sahut dosen, "Bukan itu maksudnya. Kenyataan dari illustrasi mengajarkan pada kita bahwa: bila anda tidak memasukkan "batu besar" terlebih dahulu, maka anda tidak akan bisa memasukkan semuanya."

Apa yang dimaksud dengan "batu besar" dalam hidup anda...? Anak-anak anda; Pasangan anda; Pendidikan anda; Hal-hal yang penting dalam hidup anda; Mengajarkan sesuatu pada orang lain; Melakukan pekerjaan yang kau cintai; Waktu untuk diri sendiri; Kesehatan anda; Teman anda; atau semua yang berharga.

Ingatlah untuk selalu memasukkan "Batu Besar" pertama kali atau anda akan kehilangan semuanya. Bila anda mengisinya dengan hal-hal kecil (semacam kerikil dan pasir) maka hidup anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini semestinya tidak perlu. Karena dengan demikian anda tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya anda perlukan untuk hal-hal besar dan penting.

Oleh karena itu, setiap pagi atau malam, ketika akan merenungkan cerita pendek ini, tanyalah pada diri anda sendiri: "Apakah "Batu Besar" dalam hidup saya...?" Lalu kerjakan itu pertama kali."


Berlayarlah Menuju Pantai Harapan

Anda adalah perahu kokoh yang sanggup menahan beban, terbuat dari kayu terbaik, dengan layar gagah menentang angin. Kesejatian anda adalah berlayar mengarungi samudra, menembus badai dan menemukan pantai harapan. Sehebat apapun perahu diciptakan, tak ada gunanya bila hanya tertambat di dermaga. Dermaga adalah masa lalu anda. Tali penambat itu adalah ketakutan dan penyesalan anda. Jangan buang percuma seluruh daya kekuatan yang dianugerahkan pada anda. Jangan biarkan masa lalu menambat anda di situ. Lepaskan diri anda dari ketakutan dan penyesalan. Berlayarlah. Bekerjalah.

Yang memisahkan perahu dengan pantai harapan adalah topan badai, gelombang dan batu karang. Yang memisahkan anda dengan keberhasilan adalah masalah yang menantang. Di situlah tanda kesejatian teruji. Hakikatnya perahu adalah berlayar menembus segala rintangan. Hakikat diri anda adalah berkarya menemukan kebahagiaan.


Paku

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah.

Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar.

Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.

Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar. "Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya. "Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini di hati orang lain."

"Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu. Tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik ..."


Ketekunan Adalah Kekuatan Anda

Apa yang anda raih sekarang adalah hasil dari usaha-usaha kecil yang anda lakukan terus-menerus. Keberhasilan bukan sesuatu yang turun begitu saja. Bila anda yakin pada tujuan dan jalan anda, maka anda harus memiliki ketekunan untuk tetap berusaha. Ketekunan adalah kemampuan anda untuk bertahan di tengah tekanan dan kesulitan. Anda harus tetap mengambil langkah selanjutnya. Jangan hanya berhenti di langkah pertama.

Memang semakin jauh anda berjalan, semakin banyak rintangan yang menghadang. Bayangkan, andai saja kemarin anda berhenti, maka anda tidak berada di sini sekarang. Setiap langkah menaikkan nilai diri anda. Apa pun yang anda lakukan, jangan sampai kehilangan ketekunan anda. Karena ketekunan adalah daya tahan anda.

Pepatah mengatakan bahwa ribuan kilometer langkah di mulai dengan satu langkah. Sebuah langkah besar sebenarnya terdiri dari banyak langkah-langkah kecil. Dan langkah pertama keberhasilan harus anda mulai dari rumah anda. Rumah anda yang paling baik adalah hati anda. Itulah sebaik-baiknya tempat untuk memulai dan untuk kembali. Karena itu mulailah kemajuan anda dengan memajukan hati anda, kemudian pikiran anda dan usaha-usaha anda. Ketekunan hadir bila apa yang anda lakukan benar-benar berasal dari hati anda.


Memberi Tanpa Pertimbangan

Cobalah untuk mengawali suatu hari anda dengan niat untuk memberi. Mulailah dengan sesuatu yang kecil yang tak terlalu berharga di mata anda. Mulailah dari uang receh. Kumpulkan beberapa receh yang mungkin tercecer di sana-sini, hanya untuk satu tujuan: diberikan. Apakah anda sedang berada di bis kota yang panas, lalu datang pengamen bernyanyi memekakkan telinga. Atau, anda sedang berada dalam mobil ber-ac yang sejuk, lalu sepasang tangan kecil mengetuk meminta-minta. Tak peduli bagaimana pendapat anda tentang kemalasan, kemiskinan dan lain sebagainya. Tak perlu banyak pikir, segera berikan satu dua keping pada mereka.

Barangkali ada rasa enggan dan kesal. Tekanlah perasaan itu seiring dengan pemberian anda. Bukankah, tak seorang pun ingin memurukkan dirinya menjadi pengemis. Ingat, kali ini anda hanya sedang "berlatih" memberi: mengulurkan tangan dengan jumlah yang tiada berarti...? Rasakan saja, kini sesuatu mengalir dari dalam diri melalui telapak tangan anda. Sesuatu itu bernama kasih sayang.

Memberi tanpa pertimbangan bagai menyingkirkan batu penghambat arus sungai. Arus sungai adalah rasa kasih dari dalam diri. Sedangkan batu adalah kepentingan yang berpusat pada diri sendiri. Sesungguhnya, bukan receh atau berlian yang anda berikan. Kemurahan itu tidak terletak di tangan, melainkan di hati.


Mawar Untuk Ibu

Seorang pria berhenti di toko bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dipaketkan pada sang ibu yang tinggal sejauh 250 km darinya. Begitu keluar dari mobilnya, ia melihat seorang gadis kecil berdiri di trotoar jalan sambil menangis tersedu-sedu. Pria itu menanyainya kenapa dan dijawab oleh gadis kecil, "Saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya. Tapi saya cuma punya uang lima ratus saja, sedangkan harga mawar itu seribu."

Pria itu tersenyum dan berkata, "Ayo ikut, aku akan membelikanmu bunga yang kau mau." Kemudian ia membelikan gadis kecil itu setangkai mawar merah, sekaligus memesankan karangan bunga untuk dikirimkan ke ibunya.

Ketika selesai dan hendak pulang, ia menawarkan diri untuk mengantar gadis kecil itu pulang ke rumah. Gadis kecil itu melonjak gembira, katanya, "Ya tentu saja. Maukah anda mengantarkan ke tempat ibu saya...?"

Kemudian mereka berdua menuju ke tempat yang ditunjukkan gadis kecil itu, yaitu pemakaman umum, dimana lalu gadis kecil itu meletakkan bunganya pada sebuah kuburan yang masih basah.

Melihat hal ini, hati pria itu menjadi trenyuh dan teringat sesuatu. Bergegas, ia kembali menuju ke toko bunga tadi dan membatalkan kirimannya. la mengambil karangan bunga yang dipesannya dan mengendarai sendiri kendaraannya sejauh 250 km menuju rumah ibunya,


Misi Hidup Dalam Sebuah Kerja

Seorang wanita tua, bertubuh gemuk, dengan senyum jenaka di sela-sela pipinya yang bulat, duduk menggelar nasi bungkus dagangannya. Segera saja beberapa pekerja bangunan dan kuli angkut yang sudah menunggu sejak tadi mengerubungi dan membuatnya sibuk meladeni. Bagi mereka menu dan rasa bukan soal, yang terpenting adalah harganya yang luar biasa murah.

Hampir-hampir mustahil ada orang yang bisa berdagang dengan harga sedemikian rendah. Lalu apa untungnya...? Wanita itu terkekeh menjawab, "Bisa numpang makan dan beli sedikit sabun." Tapi bukankah ia bisa menaikkan harga sedikit...? Sekali lagi ia terkekeh, "Lalu bagaimana kuli-kuli itu bisa beli...? Siapa yang mau menyediakan sarapan buat mereka...?" katanya sambil menunjukkan para lelaki yang kini berlompatan ke atas truk pengantar mereka ke tempat kerja.

Ah! Betapa cantiknya, bila sebongkah misi hidup dipadukan dalam sebuah kerja. Orang-orang yang memahami benar kehadiran karyanya, sebagaimana wanita tua di atas, yang bekerja demi setitik kesejahteraan hidup manusia, adalah tiang penyangga yang menahan langit agar tak runtuh. Merekalah beludru halus yang membuat jalan hidup yang tampak keras berbatu ini menjadi lembut bahkan mengobati luka. Bukankah demikian tugas kita dalam kerja: menghadirkan secercah kesejahteraan bagi sesama.



Motivasi Corner

Hanya mereka yang berani gagal dapat meraih keberhasilan. (Robert F. Kennedy)

Setiap pria dan wanita yang sukses adalah pemimpi-pemimpi besar. Mereka berimajinasi tentang masa depan mereka, berbuat sebaik mungkin dalam setiap hal, dan bekerja setiap hari menuju visi jauh ke depan yang menjadi tujuan mereka. (Brian Tracy)

Percayalah pada keajaiban tapi jangan tergantung padanya. (H Jackson Brown,Jr)


Temukan Cinta Anda



Bila anda tak mencintai pekerjaan anda, maka cintailah orang-orang yang bekerja di sana. Rasakan kegembiraan dari pertemanan itu. Dan, pekerjaan pun jadi menggembirakan.

Bila anda tak bisa mencintai rekan-rekan kerja anda, maka cintailah suasana dan gedung kantor anda. Ini mendorong anda untuk bergairah berangkat kerja dan melakukan tugas-tugas dengan lebih baik lagi.

Bila toh anda juga tidak bisa melakukannya, cintai setiap pengalaman pulang pergi dari dan ke tempat kerja anda. Perjalanan yang menyenangkan menjadikan tujuan tampak menyenangkan juga.

Namun, bila anda tak menemukan kesenangan di sana, maka cintai apa pun yang bisa anda cintai dari kerja anda: tanaman penghias meja, cicak di atas dinding, atau gumpalan awan dari balik jendela.

Apa saja. Bila anda tak menemukan yang bisa anda cintai dari pekerjaan anda, maka mengapa anda ada di situ...? Tak ada alasan bagi anda untuk tetap bertahan. Cepat pergi dan carilah apa yang anda cintai, lalu bekerjalah di sana. Hidup hanya sekali. Tak ada yang lebih indah selain melakukan dengan rasa cinta yang tulus.


Pesan Moral Hari Ini


Pesan Moral


Kebebasan hidup lebih
berharga dibandingkan
harta benda apapun.


Garam dan Telaga

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.

Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. la lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. "Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..", ujar Pak tua itu.

"Pahit. Pahit sekali", jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.

Pak Tua itu, sedikit tersenyum. la, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.

Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. "Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi, "Bagaimana rasanya...?".

"Segar ", sahut tamunya. "Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu, tanya Pak Tua lagi. "Tidak", jawab si anak muda.

Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda la lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. "Anak muda, dengarlah Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.

"Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu."

Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. "Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan."

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan "segenggam garam", untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa.


Pesan Moral Hari Ini


Pesan
Moral




Sesuatu yang diputuskan
disaat marah, biasanya
akan menjadi sebuah
keputusan yang
keliru


Tindakan Kita Sebatas Kita Memandang Dunia

Bila anda memandang diri anda kecil, dunia akan tampak sempit, dan tindakan anda pun jadi kerdil.

Namun, bila anda mernandang diri anda besar, dunia terlihat luas, anda pun melakukan hal-hal penting dan berharga.

Tindakan anda adalah cermin bagaimana anda melihat dunia. Sementara dunia anda tak lebih luas dari pikiran anda tentang diri anda sendiri. Itulah mengapa kita diajarkan untuk berprasangka positif pada diri sendiri, agar kita bisa melihat dunia lebih indah, dan bertindak selaras dengan kebaikan-kebaikan yang ada dalam pikiran kita. Padahal dunia tak butuh penilaian apa-apa dari kita, la hanya memantulkan apa yang ingin kita lihat, la menggemakan apa yang ingin kita dengar. Bila kita takut menghadapi dunia, sesungguhnya kita takut menghadapi diri kita sendiri.

Maka, bukan soal apakah kita berprasangka positif atau negatif terhadap diri sendiri. Melampaui di atas itu, kita perlu jujur melihat diri sendiri apa adanya. Dan, dunia pun menampakkan realitanya yang selama ini tersembunyi di balik penilaian-penilaian kita.


Pesan Moral Hari Ini

Pesan Moral

Sayangilah binatang
karena binatang
banyak manfaatnya
bagi manusia dan
makhluk hidup lainnya


Sedikit Demi Sedikit Lama-Lama Jadi Bukit

Pepatah ini sederhana saja, "sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit." Kita biasa memaknainya, bahwa bila kita mengumpulkan sesen demi sesen, pada saatnya kita akan dapatkan sepundi. Namun sesungguhnya pepatah ini tak sekedar berbicara tentang hidup hemat, atau ketekunan menabung.

Pepatah ini menyiratkan tentang sesuatu yang lebih berharga dari sekedar sekantung keping uang, yaitu: bila kita mampu mengumpulkan kebaikan dalam setiap tindakan-tindakan kecil kita, maka kita akan dapati kebesaran dalam jiwa kita.

Bagaimanakah tindakan-tindakan kecil itu mencerminkan kebesaran jiwa sang pemiliknya...? Yaitu, bila disertai dengan secercah kasih sayang di dalamnya. Ucapan terima kasih, sesungging senyum, sapaan ramah, atau pelukan bersahabat, adalah tindakan yang mungkin sepele saja. Namun dalam liputan kasih sayang, ia jauh lebih tinggi daripada bukit tabungan anda.


AKU AKAN MENGGENDONGMU SAMPAI MAUT MEMISAHKAN KITA

Malam itu, saat duduk berdua di meja makan,

Mario memegang tangan istrinya dan berkata,

"Istriku, aku ingin cerai denganmu."

Meggy tidak bereaksi, dan cuma berkata lirih, "Mengapa"

Mario tidak mau memberikan alasan. Ia tidak bisa mengatakan bahwa hatinya sudah tertambat oleh seorang gadis bernama Jane,

Kebisuan Mario membuatnya berang. Ia melempar sumpit dengan penuh amarah dan berteriak, "KAMU BUKAN LAKI-LAKI."

Malam yang panjang itu, Mario mendengar isak tangisnya. Di ruang tamu, Mario tidur dan kasihan padanya. Namun, sudah tidak cinta lagi, hanya rasa kasihan (bukan cinta).

Keesokan hari,

dengan berat hati Mario mengajukan surat cerai yang apabila disetujuinya, ia akan mendapatkan rumah dan 30% perusahaan.

Meggy merobek-robek kertas itu dan menangis dengan tersedu-sedu. Mario melihat istrinya dengan penuh kasihan. Telah 10 tahun mereka bersama dan Mario juga menyesal begitu lama mereka menghabiskan waktu dan energi membina rumah tangga dan akan menguap. Namun, Mario sangat, dan benar-benar cinta dengan Jane, sekretarisnya.

Keesokan paginya,

Meggy mengajukan syarat perceraian. Ia tidak mau kekayaan. Mario tertegun. Dia ingin waktu 1 bulan ke depan dimana mereka berusaha bersikap normal dan berpura-pura mesra seperti ketika baru menikah. Meggy mengatakan agar anak mereka yang sedang ujian negara tidak akan terganggu dengan perceraian tersebut. Satu bulan sudah cukup, katanya.

Mario kaget. Dia tidak minta kekayaan.

Dalam satu bulan tersebut, Mario diminta untuk menggendongnya dari ranjang ke pintu depan, persis seperti yang Mario lakukan saat mereka masih pengantin baru. Mario rasa Meggy sudah gila. Meggy menanda-tangani surat perjanjian dengannya bahwa ia tidak akan ingkar janji.

Agar perpisahan kelak berjalan lancar, Mario pun menyetujuinya.

Hari pertama,
Mario mulai menggendongnya dengan kedua tangan, dan mereka berdua sangat kikuk karena sudah lama tidak berdekatan meskipun serumah. Anak mereka mengekor dari belakang dan bertepuk-tangan dengan gembira dan berteriak, "Papa menggendong Mama."

Meggy berbisik mesra di telinga Mario, "Jangan pernah kasih tahu anak kita." Mario pun mengangguk dan melihat Meggy keluar pintu menunggu bus ke tempat kerja. Setelah itu, Mario sendirian menyetir mobil ke kantor.

Hari kedua,
Mereka berdua sudah agak terbiasa. Kepala Meggy berbaring di dada Mario. Tercium bau parfum dari busana tidur Meggy. Mario baru sadar, sudah sekian lama tidak memperhatikan istrinya. Meggy sudah tidak muda lagi. Ada keriput di wajah dan sudut matanya. Beberapa helai rambutnya ternyata sudah beruban. Beberapa saat Mario tertegun dan membayangkan apa yang telah dilakukan kepadanya.


Hari keempat ketika menggendongnya, Mario mulai merasa ada perasaan intim yang bangkit kembali. Ini adalah wanita yang telah memberikan kehidupannya selama bertahun-tahun menemaninya.

Hari kelima dan keenam, perasaan intim benar-benar bertambah kuat. Meggy berusaha memilih sebuah busana untuk dikenakan. Ia mengeluh karena semuanya kedodoran. Ternyata badannya semakin kurus. Perasaan sayang Mario kepadanya tiba-tiba muncul. .... Meggy telah memendam begitu banyak kepahitan dan kegalauan di dalam hati. Tanpa sadar Mario mengelus kepalanya.

Anak kami semakin senang dan setiap hari menunggu adegan menggendong tersebut. Baginya, melihat papa menggendong mama dengan mesra menjadi bagian penting dari hidupnya.

Meggy memeluk anak mereka dengan erat dan meneteskan air mata. Mario tidak sanggup melihat adegan itu. Dia takut berubah pikiran.


Pada hari terakhir, hari ke-30, Mario menggendongnya, memandangnya dan Meggy membalas dengan mesra. Istrinya semakin kurus. Mario menyalahkan diri sendiri karena telah menelantarkannya selama ini. Mario baru sadar, selama ini hidup mereka tidak intim.

Hari itu, Mario tergesa-gesa ke kantor, menemui Jane dan berkata,

"Maaf, Jane. Aku tidak jadi bercerai dengan istriku."

Jane melihat Mario dengan perasaan aneh dan menyentuh kening Mario untuk memeriksa apakah Mario sakit. Mario menceritakan semua kepadanya. Pernikahan mereka membosankan karena mereka tidak menghargai setiap momen hidup dan melakukan sesuatu sendiri-sendiri, ternyata bukan berarti dalam diri mereka sudah tidak ada cinta. Mario baru sadar, dulu sewaktu Mario begitu mesra menggendongnya saat hari pernikahan, ia seharusnya memeluk istrinya sampai maut memisahkan mereka.

Jane menampar Mario dan keluar dari kantor dengan air mata berlinang.

Sepulang dari kantor, Mario menyempatkan diri ke toko bunga, memesan bunga-bunga yang cantik dan warna-warni, dan menulis kata cinta di kartu bunga, "AKU AKAN MENGGENDONGMU SAMPAI MAUT MEMISAHKAN KITA. Hati Mario pun lega oleh perasaan cinta.

Mario cepar-cepat pulang dan segera masuk ke rumah dengan memegang bunga-bunga kasih. Mario naik ke lantai atas dan masuk ke kamar tidur.

Mario diam membisu, melihat Meggy tidur di tempat tidur tak bergerak dengan wajah pucat pasi. Karangan bunga terlepas dari tangan Mario dan jatuh ke lantai. Mario menggoyangnya. Ia tidak bergerak...dan juga tidak bernafas. Meggy yang dicintainya telah meninggal dunia.



Renungan Bagi Orang Tua Untuk Anak

Seorang ayah tiba di rumahnya pada pukul 9 malam.

Tidak seperti biasanya, putra pertamanya yang masih kelas 2 SD menunggunya di depan pintu. Sepertinya ia sudah menunggu lama.

“Kok belum tidur?” sapa sang ayah pada anaknya. Biasanya si anak sudah lelap ketika ia pulang kerja, dan baru bangun ketika ia akan bersiap berangkat ke kantor di pagi hari.

“Ade nunggu ayah pulang, karena Ade mau tanya "Emang berapa sih gajinya ayah?”

“Lho, kok tumben, nanya gaji ayah? mau minta uang lagi ya?”

“Ah, nggak ... Ade pengen tahu aja…”

“Oke, Ade boleh hitung sendiri. Setiap hari ayah bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp.400.000 setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi gaji ayah satu bulan berapa, hayo?!”

Si anak berlari mengambil kertas dari meja belajar sementara ayahnya melepas sepatu dan mengambil minuman. Ketika ayahnya ke kamar untuk berganti pakaian, sang anak mengikutinya.

“Hmm.... kalau satu hari ayah dibayar Rp 400.000 utuk 10 jam, berarti satu jam ayah digaji Rp 40.000 dong!”

“Kamu pinter, sekarang tidur ya... sudah malam!” tapi sang anak tak beranjak.

“Ayah, Ade boleh pinjam uang 5.000 Rupiah nggak?”

“Sudah malam, buat apa minta uang malam-malam begini. Sudah, besok pagi saja. Sekarang Ade tidur ya…”

“Tapi yah…”

“Sudah, sekarang tidur…!!!” suara sang ayah mulai meninggi.

Anak kecil itu berbalik menuju kamarnya. Sang ayah tampak menyesali ucapannya. Tak lama kemudian ia menghampiri anaknya di kamar. Anak itu sedang-terisak-isak sambil memegang uang Rp 15.000.

Sambil mengelus kepala sang anak, ayahnya berkata ”Maafin ayah ya... kenapa Ade minta uang malam-malam begini... besok kan masih bisa. Jangankan 5.000, lebih dari itu juga boleh….”

“Ayah, Ade nggak mau minta uang. Ade cuman pinjam… nanti Ade kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajanku.”

“Iya... iya... tapi buat apa??” Tanya sang ayah.

“Aku menunggu ayah dari jam 8. Ade mau ajak ayah main ular tangga. Tiga puluh menit saja. Ibu sering bilang, kalau waktu ayah itu sangat berharga. Jadi Ade mau beli waktu ayah. Ade buka tabungan Ade, tapi cuma ada Rp 15.000 tapi ayah bilang, untuk satu jam ayah dibayar Rp 40.000 jadi kalau setengah jam harus Rp 20.000 karena uang tabunganku tidak cukup, Ade mau pinjam Rp 5.000 dari ayah…”

Sang ayah cuma terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Ia pun memeluk erat anak kesayangannya itu dengan berlinang air mata jatuh dari sudut matanya...

Sahabat atau para orang tua yang penuh dengan luapan kasih sayang...
"Jika kita tak pandai mengatur waktu dengan baik, maka bisa jadi banyak yang menjadi korban... entah itu diri kita sendiri, keluarga, pekerjaan, pendidikan dan bahkan bekal akhirat kita... "


Cara cara unik untuk mengungkapkan cinta

"Saya Cinta Kamu." Tiga kata yang simpel dan sarat makna. Hanya diucapkan di mulut saja sudah membuat hati melayang. Apalagi jika diucapkan dengan cara yang tidak biasa seperti ini.
  1. Tulis dan tempelkan
    Tulis kata cinta di notes dan tempelkan di tempat yang tak ia duga, seperti di kemudi dan dashboard mobilnya, laptop, dan di halaman surat kabar yang akan dibaca.

  2. Iklan surat kabar
    Buat iklan di surat kabar yang sering dibaca dan deklarasikan cinta Anda. Ia pasti surprised melihat namanya muncul di iklan surat kabar.
    Mahal...? itu tergantung kita masukinnya ke kolom mana.. Kalo halaman pertama a.k.a Headlines ya mahal..

  3. Abadikan lewat buku
    Bukukan kisah perjalanan cinta Anda berdua. Kirimkan novel tersebut di momen spesial, seperti di Hari Valentine, hari jadian, dan ulang tahunnya.

  4. Pesan cinta
    Rekam pesan cinta Anda atau nyanyikan lagu favorit Anda berdua, dan kirimkan padanya. Atau tinggalkan pesan ini di voice mail dan MP3 player. Atau Anda bisa membuat video kreatif untuk mengungkapkan cinta Anda pada pasangan dan kirimlah via e-mail atau video call.
    Atau.. anda juga bisa membuat Video format apapun dan upload ke Youtube, sisanya tinggal kirim link, atau nonton bareng prosesi penembakan agan

  5. Seratus permen cinta
    Belilah sekantung permen dan bungkus setiap permen dengan kertas kecil yang berisi alasan Anda mencintai dia, dari yang serius, romantis hingga lucu. Masukkan permen yang telah terbungkus dalam satu stoples atau wadah lucu.
    Berilah label dengan tulisan besar 100 alasan saya mencintai kamu. Dosis: Ambil satu setiap hari selama 100 hari.

  6. Biarkan jari bicara
    Lakukan permainan jari setiap kali bertemu. Tuliskan kata-kata cinta Anda di belakang punggungnya lewat jari-jari Anda.

  7. Menyusun puzzle
    Kirimkan permainan puzzle yang bertuliskan I Love You lewat e-mail. Biar seru, kirimkan satu per satu kata tersebut secara acak, sehingga ia penasaran menunggu setiap huruf yang Anda kirim.

  8. Koleksi SMS
    Bukukan semua SMS atau e-mail cinta yang Anda terima dari si dia. Kemudian, kirimkan buku tersebut padanya. Cantumkan tanggal dan momen saat SMS atau e-mail itu dikirim.

  9. Cinta dalam 100 bahasa
    Belajarlah mengatakan "saya cinta kamu" dalam 100 bahasa. Kirimkan kata yang berbeda setiap hari.
    (ungkapan cinta dalam berbagai bahasa lihat dibagian paling bawah)

  10. Kirim makan siang
    Kirimkan makan siang untuk si dia. Jangan lupa, tuliskan kata “I Love You” di atas makanan tersebut. Anda bisa berkreasi menulis kata itu dengan menggunakan media sayur-sayuran atau buah.
Berikut adalah ungkapan cinta dalam berbagai bahasa.
  • Afrikaans – Ek het jou lief
  • Albanian – Te dua
  • Arabic – Ana behibak (to male)
  • Arabic – Ana behibek (to female)
  • Armenian – Yes kez sirumen
  • Bambara – M’bi fe
  • Bangla – Aamee tuma ke bhalo aashi
  • Belarusian – Ya tabe kahayu
  • Bisaya – Nahigugma ako kanimo
  • Bulgarian – Obicham te
  • Cambodian – Soro lahn nhee ah
  • Cantonese Chinese – Ngo oiy ney a
  • Catalan – T’estimo
  • Cheyenne – Ne mohotatse
  • Chichewa – Ndimakukonda
  • Corsican – Ti tengu caru (to male)
  • Creol – Mi aime jou
  • Croatian – Volim te
  • Czech – Miluji te
  • Danish – Jeg Elsker Dig
  • Dutch – Ik hou van jou
  • English – I love you
  • Esperanto – Mi amas vin
  • Estonian – Ma armastan sind
  • Ethiopian – Afgreki’
  • Faroese – Eg elski teg
  • Farsi – Doset daram
  • Filipino – Mahal kita
  • Finnish – Mina rakastan sinua
  • French – Je t’aime, Je t’adore
  • Gaelic – Ta gra agam ort
  • Georgian – Mikvarhar
  • German – Ich liebe dich
  • Greek – S’agapo
  • Gujarati – Hoo thunay prem karoo choo
  • Hiligaynon – Palangga ko ikaw
  • Hawaiian – Aloha wau ia oi
  • Hebrew – Ani ohev otah (to female)
  • Hebrew – Ani ohev et otha (to male)
  • Hiligaynon – Guina higugma ko ikawa
  • Hindi – Hum Tumhe Pyar Karte hae
  • Hmong – Kuv hlub koj
  • Hopi – Nu’ umi unangwa’ta
  • Hungarian – Szeretlek
  • Icelandic – Eg elska tig
  • Ilonggo – Palangga ko ikaw
  • Indonesian – Saya cinta padamu
  • India – Tumhe Pyar Kar Taho
  • Inuit – Negligevapse
  • Irish – Taim i’ ngra leat
  • Italian – Ti amo
  • Japanese – Aishiteru
  • Kannada – Naanu ninna preetisuttene
  • Kapampangan – Kaluguran daka
  • Kiswahili – Nakupenda
  • Konkani – Tu magel moga cho
  • Korean – Sarang Heyo
  • Latin – Te amo
  • Latvian – Es tevi miilu
  • Lebanese – Bahibak
  • Lithuanian – Tave myliu
  • Malay – Saya cintakan mu / Aku cinta padamu
  • Malayalam – Njan Ninne Premikunnu
  • Mandarin Chinese – Wo ai ni
  • Marathi – Me tula prem karto
  • Mohawk – Kanbhik
  • Moroccan – Ana moajaba bik
  • Nahuatl – Ni mits neki
  • Navaho – Ayor anosh’ni
  • Norwegian – Jeg Elsker Deg
  • Na’vi – “Oel ngati kameie. Nga yawne lu oer”
  • Pandacan – Syota na kita!!
  • Pangasinan – Inaru Taka
  • Papiamento – Mi ta stimabo
  • Persian – Doo-set daaram
  • Pig Latin – Iay ovlay ouyay
  • Polish – Kocham Ciebie
  • Portuguese – Eu te amo
  • Romanian – Te ubesk
  • Russian – Ya tebya liubliu
  • Scot Gaelic – Tha gra\dh agam ort
  • Serbian – Volim te
  • Setswana – Ke a go rata
  • Sindhi – Maa tokhe pyar kendo ahyan
  • Sioux – Techihhila
  • Slovak – Lu’bim ta
  • Slovenian – Ljubim te
  • Spanish – Te quiero / Te amo
  • Swahili – Ninapenda wewe
  • Swedish – Jag alskar dig
  • Swiss-German – Ich lieb Di
  • Tagalog – Mahal kita
  • Taiwanese – Wa ga ei li
  • Tahitian – Ua Here Vau Ia Oe
  • Tamil – Nan unnai kathalikaraen
  • Telugu – Nenu ninnu premistunnanu
  • Thai – Chan rak khun (to male)
  • Thai – Phom rak khun (to female)
  • Turkish – Seni Seviyorum
  • Ukrainian – Ya tebe kahayu
  • Urdu – mai aap say pyaar karta hoo
  • Vietnamese – Anh ye^u em (to female)
  • Vietnamese – Em ye^u anh (to male)
  • Welsh – ‘Rwy’n dy garu
  • Yiddish – Ikh hob dikh
  • Yoruba – Mo ni fe


Terpopuler

Sahabat Setia

Statistik

Page Rank